Peserta study banding bersama staff KSPS Salassae Bulukumba (Foto istimewa)
Bulukumba (Sul-Sel) Globaltopinfo.com
Yayasan Matepe adalah lembaga sosial yang bergerak di bidang pemberdayaan masyarakat. Salah satu tujuan pendampingan yang dilakukan oleh Yayasan MATEPE bagi para petani padi yang ada di Kabupaten Soppeng antara lain agar petani mampu mencapai kesejahteraannya dan mampu mengetahui kebutuhan mereka serta bagaimana mendapatkan solusi yang baik dalam pengelolah usaha tani padi organik. Adapun kelompok dampingan MATEPE khususnya yang bergerak dibidang budidaya padi sebanyak 12 KSM yang tersebar di 6 Kecamatan di Kabupaten Soppeng. Kegiatan ini dilaksanakan selama 3 hari, mulai tanggal 8 - 10 Maret 2021 di KSPS Salassae, Desa Salassae, Kabupaten Bulukumba.
Peserta Kegiatan studi banding ini diikuti oleh 12 Orang perwakilan dari KSM dampingan MATEPE yang begerak di budidaya padi di Kab. Soppeng, 1 Orang PPL Kabupaten Soppeng dan staff MATEPE 11 orang, jumlah peserta sebanyak 24 orang.
Menurut keterangan salah satu staff MATEPE Silva Yanti, studi banding tersebut lebih fokus pada bagaimana proses atau cara dalam budidaya dan strategi pemasaran beras organik, disamping itu anggota kelompok dampingan akan melihat bagaimana proses budidaya dan penanganan pascapanen padi organik. Setelah mengikuti kegiatan ini tentu akan membuka atau menambah wawasan baru bagi peserta yang mengikuti kegiatan tersebut.
"Bentuk kegiatan ini adalah Studi Banding dengan tema Strategi Pemasaran Beras Organik di KSPS Salassae Bulukumba yang telah berpengalaman dalam pemasaran beras organik dengan narasumber Staff KSPS dan pelaku budidaya dan Pemasaran beras Organik yang berpengalaman" pungkasnya.
Lanjut disampaikan bahwaTarget
Kegiatan studi banding ini antara lain:
Peserta diharapkan mampu
mengetahui budidaya, proses pengemasan, strategi pemasaran produk organik, mengetahui usaha pertanian organik yang berkelanjutan, memahami pentingnya manfaat produk organic bagi kesehatan diri dan lingkungan hidup serta adanya langkah-langkah nyata yang akan di lakukan di kelompok dampingan setelah kembali melakukkan studi banding.
"Dengan adanya kegiatan ini, kami selaku petani bisa memahami pentingnya penerapan strategi pemasaran serta kondisi pasar produk organik" pungkas H.Muh. Tahir, salah satu peserta studi banding tersebut. (Rs79)